PERTEMUAN
2
Regangan
Ruang
Regangan ruang merupakan untuk mengukur besarnya suatu regangan
pada struktur senyawa kimia yang berbentuk siklik. Regangan ruang juga berguna
untuk menentukan dalam bentuk struktur mana senyawa tersebut stabil dengan
melakukan konformasi kembali. Bentuk konformasi dipengaruhi oleh ikatan C-H
ataupun C-C sehingga didapatkan sudut yang berbeda-beda.
Pada sikloalkana
merupakan senyawa cincin tertutup (alisiklik) dan mempunyai ikatan tunggal
(jenuh) dengan rumus umum CnH2n. Dimana n jumlah atom C. Teori regangan Baeyer”
(Baeyer’s strain theory) merupakan asal mula yang menjelaskan kestabilan
(ketidakreaktifan) sikloalkana. Menurut teori regangan baeyer senyawa siklik
seperti halnya sikloalkana membentuk cincin datar. Bila sudut-sudut ikatan
dalam senyawa siklik menyimpang dari sudut ikatan tetrahedral (109,5°) sehingga
terjadinya molekulnya regangan. Besar regangan dipengaruhi seberapa besar penyimpangannya
terhadap sudut ikatan tetrahedral dan mengakibatkan molekul makin reaktif.
Semua cincin – cincin datar mengalami kekangan karena sudut
ikatan menyimpang dari 109,5° terkecuali siklopentena yang hampir mendekati
109,5° sehingga cincin datar yang menyimpang tersebut dapat terputus yang membuat
reaktivitas meningkat dan sudut sangat menyimpang dari tetrahedral.
Dalam mengurangi ketidakstabilan tersebut maka adanya
konformasi seperti konformasi kursi, perahu dan lain-lainnya. Berikut gambaran
konformasi kursi dan perahu :
Pada
siklopentana konformasinya menyebabkan atom karbon kelima membentuk ikatan
bengkok dan keempat karbon dalam satun bidang. Sedangkan sikloheksana semua
ikatan C-C-C mempunyai sudut 109,50. Contoh konformasi sikloheksana yaitu
konformasi kursi, adanya dua macam ikatan C-H yaitu enam ikatan C-H aksial dan
enam pula ikatan ekuiterial. Kemudian konformasi perahu pada sikloheksana jika
satu atom H digantikan dengan –CH3 atau yang lainnya. Tetapi konformasi
yang stabil jika posisi –CH3 pada ekuatorial.
Aksial
merupakan tegak lurus bidang yang rata dengan cincin sedangkan ekuatorial
merupakan sejajar bidang yang rata dengan cincin. Berikut gambarannya :
Permasalahan
:
1. Jika C-C, C=C, dan C≡C
manakah yang paling stabil?
2. Bagaimana jika senyawa
hidrokarbon yang nonsiklik? Contohnya?
mohon penjelasannya
teman-teman.
Sumber
:
terimakasih atas materi yang diberikan.
BalasHapus1. Menurut saya kestabilan suatu ikatan antara C-C, C=C, dan C≡C yang paling stabil adalah C-C, kemudian di ikuti oleh C=C, dan terakhir yakni C≡C. hal karena semakin banyak ikatan yang terjadi maka semakin sulit suatu molekul tersebut dapat meregang. jadi urutan kestabilannya yakni alkana>alkena>alkuna.
2. Dalam suatu molekul rantai terbuka, atom-atomnya memiliki peluang tak terhingga jumlah penataan/posisinya di dalam suatu ruang untuk mencapai kestabilan dengan menyamai sudut ikatan tetrahedral. Gugus-gugus fungsi yang terikat pada ikatan karbon-karbon dalam senyawa alkana dapat berotasi dengan bebas mengelilingi ikatan tersebut. Oleh karena itu atom-atom dalam suatu senyawa rantai terbuka dapat memiliki posisi yang tak terhingga banyaknya di dalam ruang relatif satu terhadap yang lain. contohnya yakni 3-kloro-1-propanol
terimakasih.
Terimakasih atas materi nya, namun jika saya boleh saran untuk lebih di perinci lagi materi mengenai regangan ruang nya
BalasHapusterimakasih atas materinyayang cukup membantu, saya ingin bertanya apa yang terjadi apabila sudut ikatan semakin besar ?
BalasHapusapabila Sudut ikatan semakin besar maka itu sama dengan besarnya penyimpangan sudut ikatan yang menyebabkan regangan ruang juga semakin besar dan bersifat reaktif.
Hapusterimakasih materinya...
BalasHapusTerimakasih..saya hendak bertanya..konformasi apa saja yang dapat terjadi pada senyawa yang mengalami regangan ruang ya? Trmksh
BalasHapus