PERTEMUAN V
Tautomeri
Suatu senyawa karbonil dengan suatu
hidrogen alfa yang bersifat asam, dapat berada dalam dua bentuk yang disebut
tautomer : suatu tautomer keto dan sebuah tautomer
enol. Tautomer adalah isomer-isomer yang berbeda satu dengan yang
lainnya hanya pada posisi ikatan rangkap dan sebuah atom hidrogen berhubungan.
Tautomer keto suatu senyawa karbonil mempunyai struktur karbonil seperti
diharapkan. Tautomer enol (dari –ena+-ol) yang merupakan suatu
alcohol vinilik, terbentuk dengan serah-terima sebuah hidrogen asam dari karbon
α ke oksigen karbonil. Karena atom hidrogen berada dalam posisi yang berlainan,
kedua bentuk tautometrik ini bukanlah struktur-resonansi, melainkan dua
struktur berlainan yang berada dalam kesetimbangan. (harus diingat bahwa
struktur-struktur resonansi berbeda hanya dalam posisi elektron).
Bentuk enol tidak hanya memiliki ikatan
rangkap berkonjugasi, yang sedikit menambah kestabilan, tetapi juga memiliki
susunan yang sedemikian rupa sehingga mmemungkinkan terbentuknya ikatan
hidrogen internal, yang membantu menstabilkan tautomer ini.
Tautomeri dapat mempengaruhi kereaktivan
suatu senyawa. Suatu pengecualian terhadap sifat keton yang tidak mudah
teroksidasi, ialah oksidasi keton yang memiliki sekurang-kurangnya suatu
hidrogen alfa. Suatu keton yang dapat menjalani tautomeri dapat dioksidasi oleh
zat-pengoksidasi kuat pada ikatan rangkap karbon-karbon (dari) tautomer
enolnya. Rendemen reaksi ini tidak diguakan untuk kerja sinetik, tetapi
sering digunakan dalam penuturan struktur.
Keto-enol tautomerism
Senyawa karbonil yang mempunyai atom
hidrogen pada karbon alfa dapat mengadakan interkonversi yang cepat dengan
bentuk enol-nya (e + ol, suatu alcohol tak jenuh). Interkonversi yang cepat
antara dua spesies yang berbeda secara kimia tersebut merupakan suatu
isomerisme yang spesial yang dikenal dengan nama tautomerisme, dan individual
isomernya disebut tautomer.
Pada kesetimbangan, kebanyakan senyawa
karbonil secara eksklusifberada dalam bentuk keto, dan sulit untuk mengisolasi
bentuk enol yang murni. Misalnya, sikloheksanon mengandung hanya 0,001%
tautomer enol pada temperatur kamar, dan aseton mengandung sekhar 0,0001% enol.
Persentasi tautomer enol bahkan lebih rendah untuk asam karboksilat dan turunan
asilnya seperti ester dan amida. Meskipun enol sulit diisolasi dan berada dalam
jumlah yang kecil pada kesetimbangan, senyawa ini sangat penting dan terlibat
dalam kebanyakan kimiawi dari senyawa karbonil.
Tautomerisme keto-enol dari senyawa
karbonil dikatalisis oleh asam maupun basa. Katalisis asam melibatkan protonasi
dari atom oksigen karbonil (basa Lewis), diikuti oleh lepasnya proton pada
karbon alfa untuk menghasilkan enol yang netral.
Pembentukan enol yang dikatalisis basa
terjadi melalui reaksi asam-basa antara katalis dan senyawa karbonil. Senyawa
karbonil berlaku sebagai asam protik yang lemah dan memberikan salah satu atom
hidrogen alfa kepada basa. Ion enolat yang terbentuk kemudian akan terprotonasi
untuk menghasilkan senyawa netral. Jika protonasi ion enolat terjadi pada
karbon alfa, keto tautomer akan terbentuk, dan itu berarti tidak ada perubahan
yang terjadi. Jika protonasi terjadi pada atom oksigen karbonil, tautomer enol
akan terbentuk.
Sumber :
Terima kasih atas materinya yang sangat bermanfaat sekali, ditunggu postingan selanjutnya ya sis
BalasHapusTerima kasih atas materinya yang sangat bermanfaat sekali, ditunggu postingan selanjutnya ya sis
BalasHapusTrimakasih atas materinya sangat bermanfaat
BalasHapusmaterinya bagus, saya mau bertanya, bagaimana mekanisme reaksi pembentukan keto enol pada amida. terimakasih
BalasHapusmenurut saya pembentukan keto enol pada amida yaitu amida menjadi asam imidiat, misalnya pada reaksi hidrolisis nitril. terimakasih.
HapusTerimakasih, mateterinya sangat bermanfaat:)
BalasHapusterimakasih atas materinya menarik sekali dan sangat membantu..
BalasHapusterima kasih materinya
BalasHapus